Agrowisata Kebun Belimbing Ngringinrejo
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Agrowisata Kebun Belimbing Ngringinrejo Bojonegoro adalah wisata perkebunan yang berlokasi Desa Ngeringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Kebun ini memiliki luas ± 19.3 hektar, dikelola oleh 80 pekebun.
Kepemilikan pohon belimbing masing-masing orang pun berbeda. Di desa
ini, hampir seluruh warganya berprofesi sebagai petani
belimbing. Buah belimbing yang ada di kebun ini memiliki ukuran besar.
Hal ini menjadikan buah belimbing ini sebagai salah satu produk andalan
dan menjadi ikon Kabupaten Bojonegoro.
Di agrowisata ini pengunjung dibolehkan memetik buah belimbing dan
mencicipinya secara gratis. Varietas belimbing yang dikembangkan adalah
belimbing madu. Untuk harga perkilonya berkisar Rp. 3.000 sampai Rp.
4.000,- untuk ukuran kecil dan 5.000,- sampai 8.000,- untuk ukuran
besar/jumbo. Selain buah belimbing, pengunjung juga dapat menikmati
oleh-oleh kerupuk belimbing dan aneka olahan berbahan dasar belimbing.[1]Sejarah
Sebelum tahun1984, daerah bantaran Bengawan Solo, sebelah utara Desa Ngringinrejo, para petani Desa Ngringinrejo secara total menanami lahannya dengan tanaman palawija, namun lahan mereka mengalami gagal panen di setiap tahunnya karena lahan tersebut hanya dapat ditanami pada musim penghujan saja. Karena itu, sebagian tokoh masyarakat Desa Ngringinrejo bersama Penyuluh Pertanian mengeluarkan inisiatif agar lahan yang semula tidak produktif menjadi produktif dan bahkan dapat menopang perekonomian masyarakat Desa Ngringirejo. Pada Tahun 1984 setelah mendapatkan informasi bahwa di dearah Tuban, di Desa Siwalan terdapat anaman blimbing, para tokoh dan penyuluh itu tergerak menanam tanaman blimbingdilahan mereka.Berbagai hambatan dia hadapi pada saat itu, mulai dari cercaan dan hinaan dari para petani yang lain, namun Mban Nur tetap gigih berusaha. Setelah tanaman blimbing tersebut berumur kurang lebih 3- 4 tahun, tanaman blimbing tersebut mulai menampakkan hasil, dia mulai berbuah dan dapat di panen, ternyata hasilnya lebih dari hasil tanaman polowijo yang selama ini dia tanam, Buah Blimbing tersebut bias menghasilkan 2 kali dan bahkan 3 kali lipat dari tanaman yang ditanam dilahan Dia sebelumnya. Satu persatu para petani di kelompok tani Mekar sari mulai tertarik dengan tanaman Blimbing yang ditanam Mbah Nur dan Mbah Wo tersebut dan hingga saat ini luasnya mencapai 18,5 Ha. Dan Blimbing menjadi tanaman unggulan di desa Ngringinrejo. Dan hingga saat ini petani blimbing berjumlah 104 orang petani.[2]
Tidak ada komentar :
Posting Komentar